Seni berbalas pantun
(oleh: Lo’ Bngoh dan Syanti Dewi)
** BERBALAS JUA**
Wahai…
Tanam melati ditanah rata
Tanah berpasir tumbuh benalu
Inginnya hati mengurai kata
Mengapa pikir suntuk melulu
…Pohon belida di tanah berbatu
…Batangnya lebam dililit benalu
…Usahlah dinda sesali itu
…Kadang diam sangatlah perlu
Daun kastuba telah ditimbun
Bersama tumpukan alang alang
Udah kucoba menyusun pantun
Kata kata seperti menghilang
… Pohon belida di tanah berbatu
…Pohon markisa tumbuh juga
…Tak hanya dinda seperti itu
…Yang dinda rasa kurasakan jua
Jalanan rata menuju dusun
Sepanjang jalan pecahan genting
Berbilang kata sudah kususun
Mata air kata seperti mongering
…Kucing beranak di atas busa
…Sudah lazim hangat dikenali
…Kering sejenak sudah biasa
…Berganti musim mengalir kembali
Dayang dayang bermain harpa
Lagu indah mulai dimainkan
Aku datang hanya menyapa
Jangan bilang hamba acuhkan
…Bumbu lada sayur nangka
…Nangka dirajang agar terasa
…Kepada dinda tiada prasangka
…Prasangka itu mendatangkan dosa
Sebelumnya minta maaf kepada penyusun...
ReplyDeletemohon di izinkan untuk publikasi