10 Januari 2013
Ditinjau dari sisi syar'i, dalam
aturan Islam jelas-jelas tersirat. "Barangsiapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang
perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan."
(Riwayat Ahmad).
Aturan-aturan Islam sangat rinci di
dalam mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya.
Sampai-sampai Rasulullah secara khusus memperingatkan laki-laki yang
bersendirian dengan saudara iparnya.
"Hindarilah keluar-masuk rumah
seorang perempuan. Kemudian ada seorang laki2 dari sahabat Anshar bertanya: Ya
Rasulullah saw! Bagaimana pendapatmu tentang ipar? Maka jawab Nabi:
Bersendirian dengan ipar itu sama dengan menjumpai mati. "(Riwayat Bukhari)
Bahayanya ini bukan hanya sekedar
kepada instink manusia dan perasaan-perasaan yang ditimbulkan saja, tetapi akan
mengancam existensi rumah tangga dan kehidupan suami-isteri serta rahasia kedua
belah pihak yang dibawa-bawa oleh lidah-lidah usil atau keinginan-keinginan
untuk merusak rumahtangga orang.
Ditinjau dari sisi moral pun
pergaulan bebas adalah pergaulan yang jelas-jelas tidak sesuai dengan tatanan
moral masyarakat yang beradab. Apalagi tatanan masyarakat yang berlandaskan
aturan-aturan agama. Adanya data-data seperti di atas, kegiatan seks bebas
dimulai dengan adanya pergaulan bebas yang tidak terkontrol. Adanya tatanan
kemasyarakatan yang tidak menghiraukan kembali nilai-nilai agama dan
nilai-nilai moral.
Ada tiga pihak yang berperan untuk
mengatasi masalah pergaulan bebas ini. Ketiga pihak ini harus saling bekerja
sama dan menopang satu sama lain. Bukannya malah saling menyalahkan.
v Pertama, pihak kaum ulama, untuk memberikan
pendidikan rohani akan bahayanya perbuatan ini di dunia dan akhirat kelak.
Menjelaskan haramnya pergaulan bebas dari segi syar'i. Serta Mengingatkan akan
ancaman Allah dan Rasul-Nya terhadap pelaku pergaulan bebas. Mengingatkan akan
hilangnya cahaya wajah, rejeki yang sempit, umur yang pendek, murka Allah, dan
merosotnya nilai amal. Dengan begitu maka setiap manusia akan gentar untuk
melakukan pergaulan bebas.
v Kedua, adalah pihak keluarga. Sebagai
tatanan terkecil dari sebuah masyarakat, keluarga memegang kunci penting dalam
menyelesaikan masalah ini. Orang tua mempunyai peran dalam mendidik
anak-anaknya dengan moral dan agama yang baik. Atau dengan pendidikan informal
lainnya yang tidak bisa diperoleh di bangku sekolah. Pergaulan bebas lebih
cenderung terjadi dalam keluarga yang peran kontrol orang tua terhadap anaknya
kurang. Kontrol orang tua tidak harus dalam bentuk pengawasan secara ketat
terhadap kegiatan anak-anaknya, tetapi bisa dengan memberikan nilai-nilai agama
dan moral yang baik. Ini sudah merupakan alat kontrol yang mujarab dalam
mendidik anak. Banyak kasus pergaulan bebas yang menimpa ABG disebabkan karena
kurang perhatiannya orang tua pada anak-anaknya yang menginjak remaja. Orang
tua terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Sehingga remaja atau ABG mencari
pelampiasan di luar rumah.
v Ketiga, adalah pihak pemerintah. Peran
pemerintah sangat besar untuk mengendalikan pergaulan bebas di masyarakat.
Kenikmatan seks yang ditawarkan oleh berbagai media --baik berupa majalah,
tayangan TV, video, film maupun internet-- rupanya telah memicu fantasi-fantasi
seks mereka berkembang pesat. Kehidupan penuh gejolak ikut pula menjerumuskan
kaum muda kepada perilaku seks bebas dan menyimpang! Di sini, pemerintah memegang
kunci pula dalam menyelesaikan permasalahan ini. Kurang efektif apabila peran
kaum ulama dan keluarga yang besar tidak diikuti oleh program-program
pemerintah yang mampu membendung dan menahan kegiatan pergaulan bebas. Dalam
pendidikan formal pun, pemerintah harus memberikan pendidikan kepada masyarakat
yang menjelaskan akan bahaya-bahaya pergaulan bebas serta mengkonsumsi
obat-obat terlarang atau minuman keras dan sebagainya.
Sebenarnya, banyak langkah yang
harus dilakukan untuk mencegah pergaulan bebas dan dorongan ke arah itu.
Langkah-langkah tersebut antara lain :
1. Menjauhi
rangsangan-rangsangan yang merusak pikiran dan hati
Tidak dipungkiri disekitar kita
banyak bertebaran rangsangan-rangsangan seperti cerita fiksi, film, lagu, atau
iklan yang banyak disisipi kisah-kisah mesum. Ini semua tentu akan
membangkitkan angan-angan dan pikiran dan menggundah-gulanakan hati. Apalagi
bagi para remaja pada masa puber. Setelah itu setan akan berperan aktif
mengobarkan nafsu syahwat. Jika ini terjadi, berikutnya tinggal persoalan
kesempatan.
2. Menghayati ancaman
Alloh dan Rasul Nya
Setelah menjauhi dari rangsangan
yang merusak hati, kemudian menghayati ancaman Alloh dan RasulNya. Ancaman
Alloh sangatlah keras, diantaranya: hilangnya cahaya wajah, rejeki yang sempit,
umur yang pendek, murka Alloh, merosotnya nilai amal pada hari penghitungan dan
kekal di neraka. Naudzu billahi mindzalik. Dengan mengetahui ancaman
Alloh, diharapkan menjadi gentar untuk terperosok ke dalam bentuk pergaulan
bebas yang menjurus pada perzinaan. Namun harus diakui menghayati ancaman dari
Alloh bukan datang begitu saja. Penghayatan semacam itu tak akan muncul tanpa
keimanan yang mendalam kepada Alloh dan hari akhir. Jadi diperlukan langkah
yang berbarengan untuk meningkatkan hubungan dengan Alloh, memperdalam keimanan
pada hari Akhir dan meningkatkan penghayatan pada ancaman Alloh terhadap para
pelaku zina.
3. Menjaga pandangan
Inilah pintu setan berikutnya.
Pandangan bisa merupakan awal dari sebuah petaka.
Dalam sebuah hadits Qudsi Alloh berfirman : "Pandangan merupakan salah satu dari panah iblis...."(H.R.Thabrani dan Hakim)
Dalam sebuah hadits Qudsi Alloh berfirman : "Pandangan merupakan salah satu dari panah iblis...."(H.R.Thabrani dan Hakim)
4. Menghindari
ikhtilat dan berkhalwat
Ikhtilat artinya bercampur baur
antara pria dan wanita. Sedangkan berkhalwat berati menyepinya sepasang anak
manusia di tempat yang tersembunyi. Keduanya merupakan langkah-langkah pasti
menuju pergaulan bebas. Apalagi berkhalwat, jika ini dilakukan maka pintu zina
telah terbuka lebar. Maka dari itu hendaknya kita memelihara kehormatan dengan
menghindari semaksimal mungkin ikhtilat dan menjauhi sama sekali berkhalwat
dengan pria yang bukan mahram
5. Memperbanyak puasa
sunnah
Inilah langkah yang mujarab untuk
mengendalikan hawa nafsu di tengah maraknya hiburan yang menawarkan adegan
mesum. Rasulullah SAW pun bersabda :
"Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang sanggup berumah tangga. maka kawinlah. Perkawinan itu melindungi pandangan mata dan memelihara kehormatan. Tapi, yang tidak sanggup kawin, berpuasalah karena puasa itu merupakan benteng baginya"(H.R.Bukhari-Muslim).
"Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang sanggup berumah tangga. maka kawinlah. Perkawinan itu melindungi pandangan mata dan memelihara kehormatan. Tapi, yang tidak sanggup kawin, berpuasalah karena puasa itu merupakan benteng baginya"(H.R.Bukhari-Muslim).
Itulah beberapa langkah yang perlu
dilakukan untuk menjauhi pergaulan bebas yang menjerumuskan kedalam perzinaan.
Lalu bagaimana bagi mereka yang telah terjerumus ke dalam dunia kenistaan
pergaulan bebas? Harus disadari bahwa siksa Alloh itu sangat pedih dan tidak
ada yang dapat menghapus siksa itu kecuali bertobat dengan sungguh-sungguh
kepada Allah SWT.
"Katakanlah
Hai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas atas diri mereka sendiri,
janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah SWT. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa seluruhnya. Sesungguhnya Ia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang"(QS.Az-Zumar
53)
Maka langkah selanjutnya yang
sebaiknya dilakukan oleh seseorang yang telah bertobat antara lain :
1) Mengubah gaya hidup, lingkungan
pergaulan dan aktivitas waktu luangnya. Kalau selama ini gaya hidupnya tidak
islami, penuh dengan kemewahan, seronok dan lingkungan pergaulan yang rusak,
aktivitas waktu luang penuh dengan hura-hura, maka semua itu perlu diubah.
2) Benar-benar berusaha hidup di bawah
naungan nur Illahi. Mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai kemampuan.
3) Memperbanyak taubat dan beristighfar
kepada Alloh SWT.
Wallahu'alam bishowab
Sumber: http://www.jaist.ac.jp
No comments:
Post a Comment