07 Januari 2014
Secara
kelasik masa muda merupakan masa yang paling menyenangkan. Pencarian
jati diri dengan melakukan berbagai hal sesuai kehendak hati,
kesenangan, sex bebas, narkotika, kenakalan dan lain-lain merupakan
refleksi kelebihan energi yang bermuatan negative. Selama ini pemuda
merupakan obyek dan bukan subjek bagi pembangunan. Sehingga hanya
sebagai penonton dan penikmat hasil dari pembangunan. Hal ini terjadi
karena ketidak percayaangenerasi tua terhadap generasi muda. Takut akan
terjadi kegagalan dan sikap mengecilkan bukan suatu sikap yang membangun
generasi muda menuju ke arah yang lebih baik karena hal itu dapat
mengganggu perkembangan mental pemuda.
Tidak
adanya kesempatan untuk melakukan pembangunan menumbuhkan suatu
perasaan yang membosankan dari diri pemuda. Kegiatan mengasingkan diri
dan membentuk kelompok-kelompok preman serta melakukan kegiatan yang
meresahkan bagi masarakat umum merupakan suatu cara mereka dalam
menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di salahkan jika
generasi muda yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru
prilaku dari orang lain merupakan proses belajar. Maka lingkungan juga
memiliki peran yang cukup besar dalam pertumbuhan setiap insan.
Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan
lain-lain memiliki porsi yang berbeda dalam membentuk kepribadian anak.
Misal seorang anak yang tinggal di lingkungan sekolah pasti memiliki
kepribadian yang berbeda dengan anak yang tinggal dilingkungan pasar.
Padahal
hakikatnya adalah bahwa Masa depan suatu bangsa terletak di tangan
pemuda, artinya merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya
dalam memimpin bangsa . Oleh karena itu mereka perlu diberi bekal berupa
ilmu pengetahuan dengan cara memberikan mereka pendidikan baik formal
maupun informal, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Pembangunan yang dilakukan oleh generasi muda merupakan rangkaian gerak
perubahan menuju kemajuan. Didalam pembangunan nasional, bukan hanya
pembangunan fisik saja yang diperlukan melainkan membawa mereka agar
terciptanya perubahan sosial.
Dalam
hubungannya dengan sosialisasi generasi muda khususnya mahasiswa telah
melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh
untuk generasi muda.
Pada garis besarnya, pemuda mempunyai peranan sebagai berikut :
1. Agent of change
Pemuda
bertugas untuk mengadakan perubahan – perubahan dalam masyarakat ke
arah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan
2. Agent of defelopment
Pemuda bertugas atau melancarkan atau melaksankan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik maupun non fisik.
3. Agent of modernization
Pemuda
bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya
pemuda pemuda dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih
tetap dipertahankan.
Jurang
pemisah antar golongan akan musnah jika kita memandang semua golongan
itu sebagai totalitas (orang tua, pemuda, anak-anak). Dengan demikian
tidak ada pertentangan antara pemuda, orang dewasa (generasi tua) dan
anak-anak, secara fundamental. Tidak ada generasi yang menganggap
dirinya pelindung generasi sekarang atau yang akan datang. Semuanya
bertanggung jawab atas keselamatan kesejahteraan, kelangsungan generasi
sekarang dan yang akan dating.Kalaupun perbedaan dalam kematangan
befikir, dalam menghayati makna hidup dan kehidupan ini semata-mata
disebabkan oleh tingkat kedewasaannya saja. Melainkan perbedaan antara
kelompok-kelompok yang ada, antara generasi tua dan generasi muda
misalnya, hanya terletak pada derajat dan ruang lingkup tanggung
jawabnya.
Sekarang atau tidak sama sekali....?????!!!!!!!
Bangkit Pemuda Indonesia...
No comments:
Post a Comment