11 Januari 2014
Dua Kubu Nyaris Bentrok
Selong-Konflik di Desa Loyok,
Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur kembali muncul. Dua kelompok massa
antara kelompok pendukung Kepala Desa dan kelompok massa yang nyaris bentrok
Jum’at pagi (10/01/2014). Namun
beruntung bentrok tersebut dapat dihindari karena aparat kemanan dari
kepolisisan, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dapat
mengendalikan situasi.
Menurut salah seorang warga setempat
Agus, munculnya kembali gesekan antar warga yangkontra dengan yang pro Kades
lantaran Kamis yang lalu Kades dating ke kantor desa menjemput temannya untuk
pergi melayat. Saat kades Kades dating ke kantornya warga yang kontra melihat
kedatangannya. Karena sebelumnya telah ada perjanjian antara warga yang kontra
kades tersebut, bahwa Kades tidak diperbolehkan dating ke kantornya selama
permasalahan di desa tersebut belum selesai. Atas dasar perjanjian itulah warga
yang kontra kembali menyegel kantor desa tersebut karena menganggap kades
melanggar perjajnjian.
Karena kantor desa disegel, rencananya
akan dilakukan pertemuan antara tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat
serta unsure muspika untuk melakukan mediasi agar segel kantor desa dibuka
kembali. Karena penyegelan kantor desa tersebut berdampak pada terganggunya
pelayanan masyarakat setempat.
Namun sebelum mediasi dilakukan,
pendukung kades dating ke kantor desa itu. Melihat kedatangan warga pendukung
Kades dating ke kantor desa, warga yang kontra pun mendekat ke kantor desa. Beruntung
sebelum dua kubu warga bertemu di kantor desa, Kades Loyok langsung mengambil sikap dengan menghadang warga yang pro
dan meminta untuk kembali tidak dating ke kantor desa.
“Disegelnya kembali kantor desa karena
Kades dianggap melanggar perjanjian dating ke kantor desa,” tuturnya.
Aparat kepolisian dibantu TNI dan
anggota Pol PP menghalau kedua massa. Kapolres Lotim melalui Kapolsek Sikur
Iptu Ketut Kanca, mengatakan bentrokan antara kedua kubu massa berhasil
dicegah. “Kita sudah melakukan mediasi dan kedua kubu sepakat membuka kembali
kantor desa dan melakukan pelayanan kepada masyarakat seperti biasanya,”
ucapnya.
Untuk mengantisipasi agar kejadian
serupa tidak terulang kembali pihaknya tetap menempatkan anggotanya di kantor
desa tersebut.”Kita meminta agar kedua kubu dapat menahan diri dan tidak
melakukan tindakan anarkis,”ungkapnya.
Seperti yang diberitakan Koran ini
(Red: Radar Lombok )sebelumnya, kisruh di desa Loyok ini muncul karena awalnya
adanya dugaan masyarakat terhadap Kades Loyok telah menggunakan anggaran desa
untuk kepentingan pribadi. Pemkab Lotim telah menurunkan Inspektorat untuk
melakukan audit, namun hasilnya tidak diterima masyarakat dan tetap meminta
kades mundur.
Sumber: Koran Radar Lombok/
Sabtu, 11 Januari 2014
Kepada saudara-saudara mari kita tetap
menjaga kondusifitas desa dan tidak melakukan anarkisme.
Untuk memberikan komentar mengenai
berita ini, silahkan tinggalkan komentar Saudara pada kolom komentar dibawah
dalam blog ini.
Dengan tujuan diskusi, mudah-mudahan
melalui komentar-komentar Saudara kita
dapat menemukan solusi dan desa kita kembali kondusif. Amin.
No comments:
Post a Comment