Thursday, March 31, 2016

KEBANGKITAN PEMUDA INDONESIA






Soekarno pernah berkata, “Berikan aku 1 pemuda maka akan aku guncangkan Indonesia, dan berikan aku 10 pemuda maka akan aku guncangkan dunia”. Sebuah jargon yang sering sekali kita dengar, namun memiliki makna yang begitu mendalam. Dan jika kita berfikir lebih lanjut, maka pertanyaan yang akan terngiang di benak kita adalah seberapa pentingkah peran pemuda bagi sebuah bangsa? sampai-sampai seorang tokoh besar bangsa ini, Presiden Indonesia pertama kali, sang proklamator besar, berani sesumbar mengatakan suatu hal yang jika kita pikir secara logis merupakan hal yang mustahil. Bayangkan saja, hanya dengan seorang pemuda saja bisa merubah Indonesia, dan hanya dengan 10 orang pemuda bisa merubah dunia. Boleh dikatakan itu adalah pernyataan gila. Namun, Soekarno berani mengatakan seperti itu karena memang seperti itulah sebenarnya potensi yang dimiliki oleh para pemuda. Tak perlu dipungkiri bahwasanya pemuda merupakan tonggak kebangkitan suatu bangsa. Lewat peran pemudalah suatu bangsa akan tegak berdiri dan berani bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kita analogikan dengan sebuah mobil, Negara diibaratkan sebagai rangka mobilnya, dan pemuda adalah mesin yang menggerakkan mobil tersebut. Pemuda sebagai motor penggerak yang senantiasa bergerak tanpa lelah untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang di inginkan. Sejak dahulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap pemikiran besar, pemuda adalah pengibar panji-panjinya. Sudah banyak fakta yang membuktikannya. Tercatat banyak negara dapat bangkit dari keterpurukan berkat etos kerja dan semangat pemudanya. Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah berkat golongan pemuda seperti Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh yang berhasil mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan di tengah keadaan Indonesia saat itu yang sedang dalam vacuum of power atau kekosongan kekuasaan. Tanpa golongan muda, maka mungkin saja saat ini Indonesia belum menjadi negara berdaulat, dan di setiap tanggal 17 Agustus kita tidak dapat memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satu contoh lain adalah revolusi Kuba tahun 1954 hingga 1956, ada 2 tokoh pemuda yang menjadi otak utama dan penggerak revolusi tersebut. Pertama adalah Fidel Castro yang dikemudian hari setelah revolusi, ia menjadi presiden Kuba dari tahun 1976 hingga 2008. Kedua adalah Che Guavara, tokoh muda revolusioner yang memimpin gerakan revolusi. Ia menjadi komandan tentara revolusioner yang terkenal paling agresif. Kedua tokoh itupun kemudian menjadi tokoh dunia yang selalu dikenang sejarah. 
Coba kita bandingkan pemuda sekarang dengan pemuda masa lalu zaman pra-kemerdekaan Indonesia. Jika kita amati, ada suatu hal yang hilang dalam diri pemuda. Suatu hal yang ada pada diri pemuda zaman dahulu, tetapi tidak ada pada diri pemuda masa kini. Kita lihat salah satu sosok pemuda zaman dahulu, yaitu Sukarni. Tokoh pemuda revolusioner masa pra-kemerdekaan. Dia masuk dunia pergerakan nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari mulai umur 14 tahun. Umur yang begitu muda untuk orang yang masuk ke dunia politik. Ia merupakan anak didik Bung Karno ketika ia mengikuti kursus pengkaderan politik pimpinan Bung Karno. Semasa hidupnya, ia pernah dipenjarakan di berbagai tempat seperti di Balikpapan dan Samarinda karena ulahnya menentang kekuasaan Belanda. Namun, ketika kekuasaan berpindah ke tangan Jepang, ia dibebaskan bersama dengan Adam Malik dan Wikana. Jeruji besi tidak menggoyahkan tekatnya untuk terus berjuang menentang penjajahan. Setelah ia keluar dari penjara, ia malah lebih gencar dalam menentang para penjajah. Berkat Sukarni jugalah Indonesia dapat merdeka di tanggal 17 Agustus 1945 atas usahanya yang berhasil mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Begitu luar biasa sosok pemuda zaman dahulu, mereka memiliki integritas tinggi, tekat yang kuat, dan visi yang mumpuni. Hal inilah yang tidak kita temukan pada diri pemuda zaman sekarang.
Saat ini Indonesia butuh pembaharuan di semua sektor yang ada, dan upaya pembaharuan ini dimulai dari jiwa para pemudanya terlebih dahulu. Perlua adanya pembaharun pola pandang pemuda dalam melihat dunia yang luas, sehingga pemuda Indonesia tidak berfikir picik dan sempit. Pemuda harus punya wawasan luas, dan kemampuan manajerial yng baik, serta dapat menjadi problem solves dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada bangsa Indonesia. 

Dan sekali lagi, pemuda memiliki kekuatan terbesar bagi bangsa ini, karena sebagian besar penduduk negeri ini adalah Pemuda. 

Salam Kebangkitan...!

Sumber: http://www.kompasiana.com/